Monday, April 21, 2014

51. Repair (1)


Seorang teman mengirimkan gambar uang Rp.1000 (1957) yang telah sobek di sisi kanannya sehingga tidak cukup bernilai untuk dijual. Karena itu, uang ini dijadikan semacam spare part, perhatikan sudut kanan dan kiri bagian atas yang sengaja digunting atau dirobek dan digunakan untuk memperbaiki uang-uang lain yang sejenis.



Sekarang kita meningkat ke topik yang sangat menarik yaitu perbaikan pada uang kertas (repair).
Kita sudah melihat bersama kasus wayang 100 Gulden yang tidak terjual pada lelang di China (Hosane) beberapa waktu yang lalu. Ada teman yang menyatakan kalau uang tersebut telah dilakukan perbaikan alias repaired. Penjelasan repaired ini tertera di bagian belakang uang yang tidak diperlihatkan untuk umum. Salah satu siasat kurang terpuji dalam menjual uang kuno. Untuk jelasnya saya akan berusaha meminta gambar bagian belakang uang tersebut.

Sementara menunggu kiriman gambar dari penyelenggara, kita akan melihat salah satu contoh repair pada uang kertas yang lain. Mari kita bahas bersama.

Perhatikan uang di bawah ini, ORI 100 Rupiah tembakau tanda tangan Hatta. Sepintas tampak tidak ada masalah. Kertas kaku, warna terang, sedikit tropis, kotor berupa bercak kehitaman di tepi kiri atas, lipatan di tengah, sudut kiri bawah dan sedikit sudut kiri atas. Nomor seri sesuai rumus (akan dibahas dilain kesempatan). Kesimpulan sementara uang ini asli, warna dan kertas tampak original tanpa ada tanda-tanda pernah dibersihkan. Grade minimal Very Fine. Beberapa teman akan menggolongkan Extremely Fine.


ORI 100 tembakau 1948 tt Hatta, kondisi minimal VF



Sekarang kita perhatikan dengan lebih teliti lagi, benarkah uang ini original tanpa ada unsur manipulasi sedikitpun? Perhatian kita pusatkan pada sudut kiri bawah..... ada apakah disana?
Kita perbesar gambar:



Oooppsss! Ada sesuatu yang menarik di bagian tersebut!
Kertas sepintas tampak berbeda warna, dan setelah diteliti dengan lebih seksama perbedaan menjadi semakin nyata. Apalagi bila uang dihadapkan pada cahaya terang.


Bagian sudut tersebut tampak berbeda komposisinya, lebih gelap dibandingkan daerah sekitarnya. Sepertinya di bagian tersebut ada sesuatu masalah. Ada apakah gerangan?
Karena penasaran mari kita teliti lebih lanjut, kita lihat bagaimana bentuknya bila disinar dengan lampu ultraviolet (UV).


Di bawah lampu UV tampak dengan jelas kalau bagian tersebut bukan merupakan bagian asli dari uang. Bagian itu merupakan tambahan alias tambalan yang dikerjakan dengan sangat baik. Selain itu pada bagian atas uang terdapat bercak kehitaman memanjang ke bawah sekitar 1 cm. Pada pengamatan semula kita duga kotoran atau bercak kehitaman. Tetapi setelah diteliti dengan lampu UV dan kaca pembesar terlihat bahwa bagian tersebut sebenarnya berupa robekan yang telah ditambal.

Selain itu lipatan bagian tengah uang telah dilakukan proses penekanan sehingga lipatan menjadi samar. Proses yang sering disebut 'press' ini akan kita bahas dilain kesempatan.

Berdasarkan hasil pengamatan super teliti yang kita lakukan maka kesimpulan dari uang ini adalah:
1. Telah dilakukan proses perbaikan (repaired) di sudut kiri bawah berupa penambalan dengan menggunakan kertas yang bukan bagian dari uang tersebut
2. Telah dilakukan proses perbaikan (repaired) di bagian tepi kiri atas berupa pelekatan robekan yang memanjang ke bawah sekitar 1 cm.
3. Telah dilakukan proses penekanan (pressed) pada lipatan-lipatan yang ada sehingga samar dan kertas menjadi tampak rapi serta kaku.

Dengan demikian uang ini sudah tidak original sebagaimana kita duga semula, penuh dengan perbaikan berupa tambalan dan lain sebagainya. Tujuan perbaikan ini sebenarnya cukup baik, uang yang tadinya sobek atau bolong diperbaiki kondisinya sehingga menjadi utuh kembali. Dengan demikian diharapkan bisa meningkatkan harga. Tetapi tindakan ini sekaligus juga ada kelemahannya yaitu jika tidak dilakukan dengan baik dan profesional atau dijual kembali tanpa disertai penjelasan yang lengkap maka akan merugikan si pembeli.

Bagaimana dengan grade semula yang kita duga minimal Very Fine?
Sudah pasti tidak sesuai lagi bukan? Grade menjadi turun setidaknya 1 tingkat dan agar fair seharusnya diberikan keterangan repaired dan pressed.

Keterangan yang lengkap dari uang ini seharusnya :
ORI 100 tembakau (1948) tt Hatta, kertas kaku, warna terang, lipat di beberapa bagian (tengah, sudut kiri atas dan bawah) yang telah di press. Repaired berupa penambalan pada bagian sudut kiri bawah serta tepi kiri atas.

Tetapi bila diberikan keterangan seperti di atas, apakah masih ada kolektor yang berminat membelinya? Bukankah perbaikan bertujuan untuk menaikkan harga jual? Jangankan ORI yang relatif lebih mudah ditemukan, wayang 100 gulden yang telah di repair tetap tidak terjual walaupun di obral habis-habisan. Apakah anda akan membeli uang-uang hasil rekayasa tersebut? Sebagian teman mengatakan mengapa tidak? Tetapi sebagian lagi sangat menentang. Tentu saja pilihan terakhir ada di tangan anda, untuk itu mari kita mengadakan pooling.


Tingkatkan ketelitian, belajar dan latih secara terus menerus kemampuan anda. Sedapat mungkin jangan mengatakan anda tertipu dan mengembalikan barang yang telah anda beli serta telah dibawa pulang kecuali bila ada perjanjian sebelumnya. Lakukan pemeriksaan seksama dihadapan penjual. Saya berusaha untuk tidak pernah mengembalikan barang yang telah saya beli, walaupun akhirnya saya tahu kalau barang tersebut telah dimanipulasi. Sebagian teman mengatakan 'tidak apa-apa tertipu hitung-hitung biaya sekolah, bila anda tidak suka, jual saja lagi, biarkan orang lain yang tertipu'
Karena sekarang uang sekolah sudah semakin mahal maka untuk menghemat silahkan pelajari artikel ini sebaik mungkin dan mulailah melakukan pemeriksaan menyeluruh pada uang-uang koleksi anda.

Semoga artikel di atas memberikan pencerahan dan berguna bagi kita semua.
Cerita tentang repair akan dilanjutkan setelah gambar belakang wayang 100 Gulden saya terima. Silahkan teman-teman memeriksa koleksinya masing-masing, bila ada yang mau menyumbangkan gambar kirim ke email saya.



Jakarta 11 Februari 2012
Pertanyaan dan komentar hubungi arifindr@gmail.com

No comments: