Thursday, July 31, 2014

 
2500 Rupiah seri bunga 1959 yang tidak jadi diterbitkan
Tidak tercantum di Pick atau KUKI 
Diberikan nilai 65 EPQ oleh PMG (Gem Uncirculated) dan dikelompokkan sebagai 
SPECIMEN PROOF



(terima kasih untuk Hongkong yang telah menyumbangkan gambarnya)


Seorang teman kolektor mengirimkan lagi satu gambar uang serupa tetapi dengan warna yang lebih merah serta nomor registrasi proof yang berbeda.


Friday, April 25, 2014

Harga uang kuno

Apa saja yang mempengaruhi harga suatu uang kuno?


Banyak orang beranggapan bahwa semakin tua usia atau semakin besar nominal suatu uang tentu semakin mahal harganya. Hal ini tidak sepenuhnya benar, banyak sekali hal-hal yang berpengaruh terhadap harga suatu uang kuno. Akan kita bahas satu persatu.


Pertama tentu saja kelangkaannya, semakin langka suatu barang tentu semakin mahal harganya.
Contoh pecahan 10 dan 25 rupiah seri Hewan 1957 yang hanya beredar beberapa hari sebelum ditarik kembali. Pecahan ini berharga jauh lebih mahal dibandingkan pecahan2 lain yang lebih tua atau lebih besar nominalnya.
Contoh lain adalah pecahan 500 rupiah seri Bunga 1959, berharga beberapa kali lipat dibandingkan pecahan terbesarnya yaitu 1000 rupiah.
Patut diingat bahwa hampir semua pecahan 500 rupiah berharga lebih tinggi dibandingkan pecahan2 lainnya dalam seri yang sama, hal ini disebabkan karena pecahan 500 rupiah lebih langka ditemukan dibandingkan pecahan lainnya.
Contoh berikutnya adalah variasi nomor seri, dalam pecahan yang sama bila variasi nomor serinya berlainan maka harganyapun jadi berlainan pula.



Kedua adalah kondisi atau kualitas uang tersebut, seperti diterangkan di depan bahwa terdapat berbagai tingkat kualitas uang kuno, dari poor sampai dengan UNC. Dapat saya ilustrasikan bila kualitas uang tersebut naik satu tingkat maka harganyapun naik satu setengah sampai dua kali lipat

Saya sertakan contoh harga dari uang seri Hewan 1957 pecahan 500 rupiah (macan).

Kondisi UNC berharga tidak kurang dari Rp.15 juta
Kondisi AU berharga sekitar Rp.8 juta
Kondisi XF berharga sekitar Rp.5 juta
Kondisi VF berharga sekitar Rp.2 juta
Kondisi F berharga sekitar Rp.750 ribu
Kondisi VG berharga sekitar Rp.400 ribu
Kondisi G berharga sekitar Rp.200 ribu
Kondisi poor berharga sekitar Rp.100 ribu

Semua kondisi yang ada pada uang tersebut akan berpengaruh langsung terhadap harganya. Misalnya jika pada uang tersebut terdapat lubang staples, noda bekas karat atau pernah dimodifikasi dalam bentuk apapun maka harga uang tersebut menjadi lebih rendah.
Modifikasi atau rekondisi pada uang kertas lazim dilakukan oleh para penjual atau kolektor, bermacam2 tindakan dapat dilakukan untuk memperbaiki uang kertas, beberapa diantaranya adalah:
1. mencuci dengan cairan kimia khusus untuk menghilangkan noda atau kotoran pada uang
2. memberikan tekanan atau press untuk menghilangkan lipatan halus
3. menambal bagian yang hilang atau robek baik dengan uang yang sejenis maupun dengan yang lain
Semua tindakan rekondisi harus disebutkan sewaktu uang tersebut akan dijual sehingga pembeli tidak akan merasa tertipu. Kepada para kolektor pemula harap berhati-hati bila membeli uang kertas yang berwarna beda atau mempunyai bau tertentu, sangat mungkin uang tersebut telah di permak sehingga seakan-akan menjadi lebih bersih dan lebih bagus padahal uang2 yang telah di modifikasi ini mempunyai nilai jual yang lebih rendah dan sebaiknya tidak di koleksi karena akan menurunkan kualitas koleksi kita.


Ketiga adalah tempat, waktu dan jumlah pembelian. Bila membeli di lelang atau di pameran tentu saja berharga lebih mahal bila dibandingkan di kaki lima. Demikian juga bila kita membelinya dengan penuh nafsu atau terburu-buru maka sangat mungkin harga yang kita dapatkan menjadi lebih tinggi bila dibandingkan jika kita membelinya dengan santai dan sambil tawar menawar. Membeli langsung dari kolektor bisa lebih murah bila dibandingkan membeli dari penjual. Membeli dari orang yang butuh uang juga pasti akan lebih murah. Membeli dalam jumlah besar alias borongan bisa mengakibatkan harga menjadi lebih murah. Membeli dari orang yang tidak tahu harga bisa menyebabkan harga suatu uang menjadi sangat-sangat murah.
Membeli dari luar kota atau luar negeri harus diperhitungkan ongkos kirim dan resiko kehilangannya. Membeli dari teman belum tentu lebih murah dibandingkan dari orang lain, bisa saja teman tersebut sengaja mengelabui kita.

Begitu banyak kemungkinan yang bisa terjadi, maka sebagai seorang kolektor kita dituntut untuk sabar, rajin berburu, rajin belajar dan banyak bergaul dengan kolektor2 lainnya juga kita harus menguasai perkiraan harga dan perkiraan kualitas suatu barang (grading), supaya tidak terjebak dengan harga yang mahal atau dengan kualitas yang kurang baik. Ingat hobby numismatik adalah hobby seumur hidup, tidak usah terburu-buru apalagi sampai mengganggu uang dapur.


Faktor berikutnya adalah variasi dari uang tersebut. Yang dimaksud variasi disini bukan hanya variasi nomor seri tetapi lebih dari itu. Uang yang sama tetapi memiliki nomor seri yang berbeda akan menyebabkan harga yang berbeda pula.
Contoh

1. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri 000000 (Specimen)


Bentuk SPECIMEN suatu uang kertas dapat terdiri dari beragam jenis.
- Jenis yang termahal dan terlangka adalah yang bernomor seri 000000 atau 012345
- Jenis kedua biasanya disebut SPECIMEN jalan, bernomor seri biasa tetapi terdapat cap SPECIMEN

Tidak semua uang specimen akan lebih mahal, banyak yang justru lebih murah daripada jenis yang beredarnya. Rumusnya adalah:
Semakin umum jenis suatu uang, semakin mahal specimennya.
Contoh: Specimen Rp.5 orangutan 1957 berharga Rp.2 juta, bandingkan dengan versi biasanya yang cuma Rp.300 ribu (UNC)

Semakin langka suatu uang, semakin murah specimennya.
Contoh : Specimen 1000 Gulden wayang berharga Rp.50 juta, bandingkan dengan versi biasanya yang berharga Rp100 juta hanya untuk kondisi VF.


2. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri yang cantik misalnya 123456 atau 888888





3. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri abjad/prefik tertentu misalnya AAA, ABC, BBB




4. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri tanggal tertentu seperti 170845
5. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri yang bisa dibaca sesuai nama misalnya JON1
6. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri pengganti yaitu dimulai dengan abjad X


Seri pengganti, selalu dimulai dengan abjad X

Semua bentuk di atas akan meningkatkan harga uang beberapa kali lipat.


7. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri berurutan beberapa lembar
Misalnya bila satu lembar UNC pecahan 1000 rupiah Kebudayaan berharga Rp.3 juta maka 2 lembar UNC yang berurutan dari pecahan yang sama bisa berharga Rp.7 juta





Semakin langka uang tesebut, semakin sukar mendapatkan beberapa lembar yang urut nomor. Seperti beberapa contoh di bawah ini :



Wayang 25 gulden urut nomor 3 lembar



Wayang 5 gulden urut nomor 10 lembar.

Biasanya uang2 yang berurutan nomornya mempunyai kualitas yang baik, sehingga harga jualnya pun juga tinggi. Uang2 yang berurutan nomornya sering disebut sebagai running number atau consecutive number.


8. Bila ada kondisi2 khusus pada uang tersebut, seperti:
- Ada tanda tangan orang2 penting (Presiden, gubernur bank, dll)
- Ada stempel tertentu seperti PRRI, Tidak berlaku, dan lainnya


Stempel TIDAK BERLAKU akan menaikkan harga uang RIS


Stempel PRRI menyebabkan harga uang menjadi jauh lebih murah


- Ada folder atau kemasan tertentu yang menyertainya.


- Ada variasi warna yang tidak semestinya, bukan manipulasi tetapi asli dari percetakan

Uang yang atas mempunyai warna yang tidak umum (biru) bandingkan dengan uang yang normal (hijau)


- Kesalahan cetak (Misprint) atau kesalahan potong (Miscut), semakin besar kesalahan yang didapatkan semakin mahal harganya.


Miscut. Perhatikan ada buntut di sisi kanan bawah.




Misprint. Tinta luber sehingga wajah pahlawan menjadi tidak jelas.


9. Emisi atau tahun penerbitan tertentu mempunyai harga yang berbeda. Contoh pecahan 100 rupiah kapal layar tahun 1992, emisi tahun 1992 mempunyai harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan emisi tahun2 lainnya.

Begitu banyak hal-hal yang berpengaruh terhadap harga suatu uang, sehingga kita dituntut selalu jeli. Dalam menilai suatu uang pertama kali perhatikan keasliannya, lalu kualitasnya, variasi tanda tangan, nomor seri, tahun emisi dan lain sebagainya termasuk adakah tanda2 uang tersebut dimanipulasi atau tidak. Semua ini membutuhkan pelajaran dan pengalaman, maka jangan sungkan untuk bertanya kepada yang lebih tahu.

Berikut saya tuliskan harga uang kertas Indonesia menurut buku Katalog Uang Kertas Indonesia edisi 2005. Harga tercantum bukanlah harga mati tetapi lebih merupakan patokan agar kita mempunyai perkiraan yang mendekati. Beberapa jenis uang kertas harga pasarannya bisa melampaui harga katalog, demikian juga sebaliknya. Harga pertama adalah untuk kondisi fine, kedua untuk very fine dan ketiga untuk UNC.

Contoh:
261. Bunga 5 rupiah : 500,1000,5000

Artinya:
Angka 261 adalah nomor urut menurut katalog
Bunga 5 rupiah adalah deskripsi atau jenis uang yang dimaksud
500, 1000, 5000 adalah harga uang tersebut dalam rupiah masing2 untuk kondisi fine,VF dan UNC.
.
HARGA UANG KERTAS INDONESIA MENURUT KUKI 2005
1950 Republik Indonesia Serikat
222. 5 rupiah : 15000, 100000, 350000
223. 10 rupiah: 15000, 100000, 250000
1951 Pemandangan Alam I
224. 1 rupiah : 2000, 5000, 20000
225. 2,5 rupiah : 2000, 5000, 20000
1952 Seri kebudayaan
226. 5 rupiah : 1 huruf : 30000, 100000, 300000
2 huruf dan 3 huruf : 25000, 50000, 150000
227. 10 rupiah : 15000, 25000, 80000
228. 25 rupiah : 30000, 75000, 300000
229. 50 rupiah : 30000, 175000, 450000
230. 100 rupiah : 30000, 100000, 400000
231. 500 rupiah : 30000, 100000, 500000
232. 1000 rupiah : 100000, 400000, 800000
1953 Pemandangan Alam II
233. 1 rupiah : 2000, 5000, 25000
234. 2,5 rupiah : 2000, 5000, 30000
1954 Suku Bangsa I
235. 1 rupiah : 1000, 2000, 10000
236. 2,5 rupiah 2000, 3000, 15000
1956 Suku Bangsa II
237. 1 rupiah : 500, 1000, 4000
238. 2,5 rupiah : 500, 1000, 5000
1957 Seri Hewan
239. 5 rupiah : 1 huruf : 20000, 175000, 400000
2 huruf dan 3 huruf : 10000, 40000, 100000
240. 10 rupiah : non specimen : 3 juta, 4 juta, 10 juta
specimen : 2 juta, 3 juta, 7 juta
241. 25 rupiah : non specimen : 3 juta, 4 juta, 15 juta
specimen : 2 juta, 3 juta, 7 juta
242. 50 rupiah : 1 huruf : 25000, 150000, 450000
2 huruf : 20000, 100000, 350000
243. 100 rupiah : 1 huruf : 25000, 250000, 700000
2 huruf dan 3 huruf : 20000, 80000, 300000
244. 500 rupiah : 1 huruf : 300000, 1 juta, 3 juta
2 huruf : 300000, 500000, 1,5 juta
245. 1000 rupiah : 1 huruf : 200000, 700000, 2,5 juta
2 huruf : 150000, 600000, 1,5 juta
246. 2500 rupiah : 1 huruf : 500000, 1 juta, 5 juta
2 huruf 4 angka : 100000, 400000, 1,5 juta
2 huruf 5 angka : 100000, 300000, 1 juta
1958 Seri pekerja I
248. 5 rupiah : 1000, 1500, 5000
249. 10 rupiah : 1000, 1500, 5000
250. 25 rupiah : 1000, 5000, 25000
251. 50 rupiah : 150, 5000, 50000
252. 100 rupiah : 1500, 5000, 20000
253. 500 rupiah : 100000, 400000, 1 juta
254. 1000 rupiah hijau : 10000, 25000, 150000
255. 1000 rupiah coklat : 10000, 30000, 250000
256. 5000 coklat : 25000, 100000, 800000
257. 5000 ungu : 20000, 100000, 550000
1959 Seri Bunga
258. 5 rupiah : 1 huruf : 500, 1000, 30000
2 huruf dan 3 huruf : 500, 1000, 5000
259. 10 rupiah : 1 huruf : 5000, 10000, 50000
2 huruf dan 3 huruf : 500, 1000, 5000
260. 25 rupiah : 1 huruf : 5000, 20000, 150000
2 huruf dan 3 huruf 3000, 10000, 40000
261. 50 rupiah : 1 huruf : 5000, 20000, 200000
2 huruf dan 3 huruf : 5000, 10000, 75000
262. 100 rupiah : 1 huruf : 25000, 250000, 400000
2 huruf dan 3 huruf : 5000, 10000, 30000
263. 500 rupiah : 1 huruf 4 angka : 200000, 1,6 juta, 2,5 juta
1 huruf 5 angka : 150000, 500000, 1,5 juta
2 huruf dan 3 huruf : 30000, 200000, 750000
264. 1000 rupiah : 1 huruf : 100000, 500000, 2 juta
2 huruf dan 3 huruf : 20000, 100000, 400000
2 huruf di atas 1 huruf : 15000, 30000, 300000
1960 Seri Sandang Pangan I
265. 1 rupiah (petani) : 500, 2000, 15000
266. 2,5 rupiah (kebun jagung) : 500, 2000, 15000
1960 Seri Sukarno
267. 5 rupiah : 7500, 15000, 30000
268. 10 rupiah : 7500, 15000, 35000
269. 25 rupiah : 1 huruf : 50000, 150000, 300000
2 huruf dan 3 huruf : 20000, 60000, 100000
270. 50 rupiah : 1 huruf : 25000, 100000, 300000
2 huruf dan 3 huruf : 20000, 75000, 100000
271. 100 rupiah : 10000, 150000, 250000
272. 500 rupiah : 1 huruf Sukarno: 200000, 1,5 juta, 2,5 juta
2 huruf dan 3 huruf Sukarno : 125000, 400000, 800000
3 huruf banteng : 100000, 300000, 700000
3 huruf garuda : 200000, 1,5 juta, 3,5 juta
273. 1000 rupiah : 1 huruf : 200000, 1 juta, 3,5 juta
2 huruf dan 3 huruf : 125000, 600000, 1,5 juta
1961 Sukarno Borneo
276. 1 rupiah : 50000, 75000, 200000
277. 2,5 rupiah : 50000, 75000, 200000
1961 Seri Sandang Pangan II
278. 1 rupiah (petani) : 300, 500, 5000
279. 2,5 rupiah (kebun jagung) : 300, 500, 5000
1963 Pekerja Tangan II
280. 10 rupiah (pemahat patung) : 1000, 2500, 10000
1964 Seri sukarelawan
281-285 satu sen s/d 50 sen : 500 (baca: 500 rupiah perlembar UNC)
1964 Sukarno
286. 1 rupiah : 5000, 7500, 25000
287. 2,5 rupiah : 5000, 10000, 30000
1964. Seri Pekerja Tangan III
288. 25 rupiah : 2000, 3000, 15000
289. 50 rupiah : 2000, 3000, 15000
290. 100 rupiah merah : 1500, 3000, 20000
291. 100 rupiah biru : 5000, 10000, 40000
292. 10000 rupiah merah : 20000, 150000, 400000
293. 10000 rupiah hijau : 10000, 50000, 100000
294. 10000 rupiah garuda : 25000, 100000, 400000
1968 Seri Sudirman
295. 1 rupiah : 1000, 3000, 10000
296. 2,5 rupiah : 1000, 3000, 10000
297. 5 rupiah : 1000, 3000, 15000
298. 10 rupiah : 1000, 3000, 20000
299. 25 rupiah : 2000, 5000, 30000
300. 50 rupiah : 2500, 7500, 35000
301. 100 rupiah : 3000, 7000, 35000
302. 500 rupiah : 15000, 40000, 75000
303. 1000 rupiah : 10000, 50000, 100000
304. 5000 rupiah : 2 huruf : 80000, 300000, 850000
3 huruf : 50000, 250000, 700000
305. 10000 rupiah : 2 huruf : 30000, 300000, 800000
3 huruf : 30000, 250000, 600000
1975
310. 1000 rupiah Diponegoro : 10000, 25000, 70000
311. 5000 rupiah nelayan : 15000, 100000, 250000
312. 10000 rupiah barong : 50000, 350000, 600000
1977
313. 100 rupiah badak : 500, 3000, 7500
314. 500 rupiah anggrek : 1000, 5000, 30000
1979
315. 10000 gamelan : 10000, 20000, 75000
1980
316. 1000 rupiah Soetomo : 1000, 1000, 15000
317. 5000 rupiah pengasah intan : 5000, 5000, 50000
1982
318. 500 rupiah bunga bangkai : 500, 500, 5000
1984
319. 100 rupiah burung dara : 100, 100, 2000
1985
320. 10000 rupiah Kartini : 10000, 10000, 35000
1986
321. 5000 rupiah Teuku Umar : 5000, 5000, 25000
1987
322. 1000 rupiah Sisingamangaraja : 1000, 1000, 5000
1988
323. 500 rupiah rusa : 500, 500, 5000
1992
324. 100 rupiah perahu layar : 100, 100, 2000
325. 500 rupiah orang utan : 500, 500, 4000
326. 1000 rupiah lompat batu : 1000, 1000, 10000
327. 5000 rupiah sasando : 5000, 5000, 25000
328. 10000 rupiah hamengkubuono : 10000, 10000, 35000
329. 20000 cendrawasih : 20000, 20000, 35000
1993
330. 50000 rupiah Suharto : 50000, 50000, 100000
331. 50000 rupiah Suharto plastik : 50000, 50000, 110000
1995
332. 20000 rupiah cendrawasih : 20000, 20000, 50000
333. 50000 rupiah Suharto : 50000, 50000, 90000
1998
334. 10000 rupiah Tjut Nyak Dhien : 10000, 10000, 20000
335. 20000 rupiah KH Dewantara : 20000, 20000, 30000
336. 50000 rupiah WR Supratman : 50000, 50000, 70000
337. 100000 rupiah Sukarno Hatta plastik : 100000, 100000, 200000

Saat ini harga tertera di atas sudah mengalami banyak perubahan.

Logam Neth. Indies 2,5 cent


Pecahan 2,5 cent (disebut juga sebagai benggol) dibuat dari bahan tembaga seberat 12,5 gram. Terdiri dari 16 variasi tahun yang dimulai dari tahun 1856, 57, 58 (Willem III) diteruskan tahun 1896 s/d 1945 (Wilhelmina).



WILLEM III

Terdiri dari 3 variasi tahun :
1856, jumlah produksi : 2.480.000 keping
1857, jumlah 36.560.000 keping
1858, jumlah 40.990.000 keping














WILHELMINA

Terdiri dari 13 variasi tahun
1896, jumlah produksi 1.120.000 keping
1897, jumlah 18.105.200 keping
1898, jumlah 7.600.000 keping
1899, jumlah 10.400.000 keping
1902, jumlah 6.000.000 keping
1907, jumlah 3.000.000 keping
1908, jumlah 5.950.000 keping
1909, jumlah 3.060.000 keping
1913, jumlah 4.000.000 keping
1914, jumlah 22.000.000 keping
1915, jumlah 6.000.000 keping
1920, jumlah 48.000.000 keping
1945, jumlah 200.000.000 keping































Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa jenis benggol terlangka adalah emisi Willem III tahun 1856, disusul emisi 1857, 1858, kemudian emisi Wilhelmina 1896, 1907, 1909, 1913 dan tentu saja yang tebanyak adalah emisi 1945.
.
Harga perkeping coin benggol sangat bervariasi tergantung dari tahun emisi dan kualitasnya. Sebagai ilustrasi saya tampilkan harga menurut katalog Nederlands Indies terbitan Uitgeverij Zonnebloem BV, Amsterdam 1980, harga coin benggol dalam gulden (untuk mempermudah perhitungan biasanya dikalikan Rp.5000/gulden) adalah sbb:
.
1856 (5-55), 5 gulden harga untuk kondisi VG & 55 gulden untuk UNC
1857 (3-40)
1858 (3-40)
1896 (3-35)
1897 (1-12)
1898 (2-35)
1899 (2-30)
1902 (2-35)
1907 (3-40)
1908 (2-35)
1909 (3-35)
1913 (3-35)
1914 (1-20)
1915 (2-25)
1920 (1-13)
1945 (1-9)
.
.
.
.
Kritik dan saran harap hubungi arifindr@gmail.com

Uang Logam Peringatan (Commemorative Coins)

Selain uang logam yang dipergunakan sebagai alat pembayaran, pemerintah Indonesia juga mengeluarkan beberapa jenis uang logam peringatan. Uang-uang logam peringatan ini terbuat dari emas dan perak serta dicetak dalam jumlah sangat terbatas sehingga mempunyai nilai jual yang sangat tinggi. Beberapa diantara uang-uang peringatan ini mempunyai harga yang sangat tinggi serta sulit sekali ditemukan sehingga hanya bisa dilihat gambarnya dari situs Bank Indonesia.



Seri peringatan 25 tahun kemerdekaan Indonesia (1970)


1. Pecahan 200 rupiah
Terbuat dari perak (silver) dengan kadar 99,99% seberat 8 gram.
Bergambar burung cendrawasih dan dicetak sebanyak 5100 keping.
Harga berkisar Rp. 400-500 ribu


Pecahan 200 rupiah 1970 (silver)

2. Pecahan 250 rupiah
Terbuat dari perak 99,99% dengan berat 10 gram dan bergambar patung Manjusri dari Candi Tumpang di Malang. Dicetak sebanyak 5000 keping, harga jual sekitar Rp. 500 ribu.



Pecahan 250 rupiah 1970 (silver)


3. Pecahan 500 rupiah
Bergambar penari wayang, dicetak sebanyak 4800 keping. Kadar perak 99,99% dengan berat 20 gram. Harga jual sekitar Rp. 500 -600 ribu


Pecahan 500 rupiah 1970 (silver)


4. Pecahan 750 rupiah
Bergambar ukiran Bali, berat 30 gram dengan kadar perak 99,99%. Dicetak sebanyak 4950 keping. Harga perkeping sekitar Rp. 600-700 ribu.


Pecahan 750 rupiah 1970 (silver)


5. Pecahan 1000 rupiah
Bergambar Jendral Sudirman dengan berat 40 gram dan terbuat dari 99,99% perak. Dicetak sebanyak 4250 keping dengan harga sekitar 800 ribu s/d 1 juta rupiah.


Pecahan 1000 rupiah 1970 (silver)
.

Kelima pecahan di atas ada yang dikemas dalam bentuk folder berisi sertifikat keaslian. Harga satu set lengkap berkisar di angka 2,5 sampai 3 juta rupiah.


Folder berisi 5 keping logam perak 1970
.

Selain kelima pecahan yang tebuat dari perak, dikeluarkan pula 5 pecahan yang bentuknya sama tetapi dengan nominal dan bahan yang berbeda. Kelima pecahan berikutnya terbuat dari emas dengan kadar 90%.
.
6. Pecahan 2000 rupiah
Gambar dan ukuran sama persis dengan yang perak, terbuat dari emas dengan berat 4,93 gram dan dicetak sebanyak 2970 keping. Sangat langka dan bernilai tinggi. Harga emasnya saja sudah sekitar 2,5 juta rupiah belum termasuk nilai antiknya.


Pecahan 2000 rupiah 1970 (gold)

7. Pecahan 5000 rupiah
Berat sekitar 12,3 gram dan dicetak sebanyak 2150 keping. Harga emasnya saja sudah sekitar 6 juta rupiah.

Pecahan 5000 rupiah 1970 (gold)



8. Pecahan 10000 rupiah
Dicetak sebanyak 1440 keping dengan berat sekitar 24,6 gram. Harga sudah melebihi 12 juta rupiah perkeping.


Pecahan 10000 rupiah 1970 (gold)

9. Pecahan 20000 rupiah
Mempunyai berat 49,37 gram dengan jumlah hanya 1285 keping. Harga saat ini di atas 25 juta rupiah perkepingnya.


Pecahan 20000 rupiah 1970 (gold)
.


10. Pecahan 25000 rupiah
Pecahan terbesar dari seri ini, terbuat dari emas dengan berat 61,7 gram. Dicetak hanya sebanyak 970 keping. Sangat langka dan bernilai tinggi. Harga sudah mencapai 30an juta rupiah perkeping. Gambar diambil dari situs Bank Indonesia.

Pecahan 25000 rupiah 1970 (gold)

SERI WWF 1974

1. Pecahan 2000 rupiah
Bergambar macan Jawa dan terdiri dari 2 jenis:
a. Terbuat dari perak dengan kadar 50% seberat 25,65 gram. Harga sekitar Rp.200 ribu dan dicetak sebanyak 43000 keping
b. Terbuat dari perak dengan kadar 92,5% (proof) dan berat 28,28 gram. Harga sekitar Rp.300 ribu dan dicetak sebanyak 18000 keping

Pecahan 2000 rupiah 1974 (silver proof)
.

2. Pecahan 5000 rupiah
Bergambar orangutan, juga terdiri dari 2 jenis:

a. Terbuat dari perak dengan kadar 50% dan berat 32 gram. Dicetak sebanyak 43000 keping. Harga sekitar Rp 250 ribu perkeping.

b. Terbuat dari perak berkadar 92,5% (proof) dan berat 35 gram. Dicetak sebanyak 17000 keping. Harga sekitar Rp. 350 ribu perkeping.



Pecahan 5000 rupiah 1974 (silver proof)
.

3. Pecahan 100.000 rupiah
Bergambar komodo yang sangat indah, berbahan emas 90% dengan berat 33,437 gram. Dicetak dalam jumlah sangat sedikit yaitu 5333 keping. Harga berkisar di angka Rp. 16-17 juta perkeping. Karena bentuk dan gambarnya yang indah, coin ini menjadi incaran para kolektor mancanegara.



Pecahan 100.000 rupiah 1974 (gold)



SERI WWF 1987

Hanya terdiri dari 2 pecahan yaitu 10000 (silver) dan 200000 (gold)

1. Pecahan 10000 rupiah
Bergambar babi rusa, terbuat dari perak berkadar 92,5% dengan berat 19,44 gram. Dicetak sebanyak 25 ribu keping. Harga sekitar 800 ribu rupiah perkeping.


Pecahan 10000 rupiah 1987 (silver)
.

2. Pecahan 200000 rupiah
Bergambar badak Jawa dan terbuat dari emas 91,7% dengan berat 10 gram. Dicetak sebanyak 5000 keping. Harga sekitar 5 sampai 6 juta rupiah perkeping.


Pecahan 200000 rupiah 1987 (gold)
.
.


SERI SAVE THE CHILDREN 1990
1. Pecahan 10000 rupiah
Bergambar pemain badminton, terbuat dari 92,5% perak dengan berat 19,44 gram. Dicetak sebanyak 20000 keping. Harga berkisar diangka 800 ribu rupiah perkeping.

Pecahan 10000 rupiah 1990 (silver)


2. Pecahan 200000 rupiah
Bergambar penari Bali, terbuat dari 91,7% emas dengan berat 10 gram. Sangat langka dan bernilai tinggi karena hanya dicetak sebanyak 3000 keping. Harga sekitar 5-6 juta rupiah perkeping.

Pecahan 200000 rupiah 1990 (gold)



SERI 45 TAHUN KEMERDEKAAN 1990

Seri ini terdiri dari 3 macam pecahan yang semuanya terbuat dari emas 95,83%, sangat langka dan bernilai tinggi karena dicetak masing2 hanya sebanyak 3000 keping. Gambar diambil dari situs Bank Indonesia.

1. Pecahan 125000 rupiah
Terbuat dari emas dengan berat 8 gram. Harga berkisar 4 juta rupiah perkeping.


Pecahan 125ooo rupiah 1990 (gold)




2. Pecahan 250000 rupiah
Bergambar peta Indonesia dengan berat 17 gram. Harga sekitar 9 juta rupiah perkeping.


Pecahan 250000 rupiah 1990 (gold)

3. Pecahan 750000 rupiah
Bergambar lambang Angkatan 45, terbuat dari emas seberat 45 gram. Harganya? Sekitar 23 juta rupiah lebih perkepingnya.


Pecahan 750000 rupiah 1990 (gold)




SERI 50 TAHUN KEMERDEKAAN 1995


1. Pecahan 300000 rupiah
Bergambar Presiden Soeharto sedang berbicara dengan rakyat. Terbuat dari emas seberat 17 gram. Dicetak sebanyak 3000 keping dengan harga sekitar 8 juta rupiah perkeping.



Pecahan 300000 rupiah 1995 (gold)

2. Pecahan 850000 rupiah
Merupakan pecahan terbesar yang pernah dicetak, bergambar Presiden Soeharto, juga terbuat dari emas dengan berat 50 gram. Dicetak sebanyak 3000 keping dengan harga sekitar 25 - 30 juta rupiah perkeping.



Pecahan 850000 rupiah 1995 (gold)





SERI 50 TAHUN UNICEF 1999
.
1. Pecahan 10000 rupiah
Bergambar pramuka sedang menanam pohon, terbuat dari 92,5% perak seberat 28,28 gram. Dicetak sebanyak 25000 keping. Gambar diambil dari situs BI.

Pecahan 10000 rupiah 1999 (silver)


2. Pecahan 150000 rupiah
Bergambar penari kuda lumping, terbuat dari emas berkadar 99,99% dengan berat 6,22 gram. Harga emasnya saja saat ini sudah sekitar 3 juta rupiah. Gambar diambil dari situs BI.



Pecahan 150000 rupiah 1999 (gold)


Sedemikian banyaknya uang logam peringatan yang dikeluarkan pemerintah. Sebagian besar dicetak sangat terbatas sehingga bernilai sangat tinggi. Sedemikian sukarnya uang-uang logam peringatan ini ditemukan sehingga saya mangalami kesulitan untuk mendapatkan gambar-gambarnya. Untunglah situs Bank Indonesia memiliki arsip gambar dari beberapa uang logam tersebut. Selain uang-uang logam di atas sebenarnya Indonesia pernah juga menerbitkan medali-medali peringatan. Tetapi karena minimnya informasi maka saya hanya menemukan dua jenis saja yaitu :


MEDALI PERINGATAN

1. Medali bergambar Pangeran Dipanegara 1952
Terbuat dari emas, bernominal 25 rupiah (tidak tercetak), sangat langka dan luar biasa sulit ditemukan. Harga berkisar diangka 3 juta rupiah perkeping. Medali ini adalah satu-satunya uang logam dari Indonesia yang tercantum di katalog Unusual World Coins.






Medali (25 rupiah) 1952 terbuat dari emas




2. Medali peringatan Indonesia Indah 1974
Diterbitkan dalam bentuk set berisi 8 jenis logam. Semuanya bergambar sama dengan ukuran masing-masing sebesar 30 mm kecuali untuk yang emas berukuran 35 mm.




 

Contoh salah satu logam berbahan kuningan


Medali Indonesia Indah ini terdiri dari 8 jenis logam yaitu:
1. Emas 22 karat
2. Perak
3. Baja putih
4. Alumunium murni
5. Kuningan
6. Tembaga murni
7. Timah Pewter
8. Nikel murni

Harga satu set lengkap berkisar di angka 7 sampai 8 juta rupiah. Tetapi ada juga set yang dijual terpisah tanpa emas (hanya 7 jenis) seharga 500 sampai 750 ribu rupiah.

.
.




Karena sulitnya informasi yang dapat saya kumpulkan maka saya sangat mengharapkan ada diantara pembaca yang dapat memberikan keterangan lebih lengkap baik berupa kritik, saran, informasi, gambar atau lainnya. Sehingga situs ini menjadi lebih baik, lebih lengkap dan lebih informatif.
Silahkan hubungi saya di email: arifindr@gmail.com