Sunday, October 1, 2023

 

Pada tanggal 17 Agustus 2020, bertepatan dengan ulang tahun ke 75 kemerdekaan Republik Indonesia, Bank Indonesia mengeluarkan uang kertas edisi khusus. Uang ini rencananya  diperuntukan hanya untuk para kolektor saja, untuk memilikinya setiap peminat harus mengantri di BI dan hanya bisa menukar selembar saja. Tetapi setelah sekian waktu, karena berbelitnya proses, peminat menjadi berkurang dan akhirnya uang ini diedarkan secara luas dan siapapun sekarang bisa memilikinya serta berlaku untuk transaksi.

Mari kita lihat bentuknya :



Bagian depan :

Uang yang bergambar utama 2 tokoh proklamator kita Ir Soekarno dan Drs Moh Hatta ini,  ditandatangani oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Menkeu ibu Sri Mulyani Indrawati. Memiliki warna dominan merah tua dengan beberapa gambar di latar belakang :

(1) Peristiwa pengibaran bendera merah putih pada saat proklamasi kemerdekaan RI tgl 17 Agustus 1945.

(2) Gunungan wayang berwarna hijau yang memiliki makna filosofis sebagai pembuka atau permulaan lembaran baru

(3) Pencapaian pembangunan infrastruktur berupa tol Trans Jawa,

(4) Jembatan Youtefa Papua dengan ciri khasnya yang berwarna merah tua dan

(5) Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta

 


Selain itu perhatikan juga nominal 75.000 nya. Terlihat bahwa angka 75 nya berukuran jauh lebih besar daripada 000 nya. Ukuran yang berbeda ini selain menggambarkan nominal juga memiliki makna ganda lain yaitu sebagai  angka 75 tahun kemerdekaan dan sosialisasi redenominasi dengan pengurangan 3 angka nol di belakang yang menurut kabar akan dilakukan dalam beberapa tahun kedepan.


Bagian belakang :

Memperteguh kebhinekaan digambarkan dengan anak2 Indonesia yang menggunakan pakaian adat yang mewakili daerah Barat, Tengah dan Timur NKRI serta beragam kain motif Nusantara yaitu tenun Gringsing dari Bali, batik Jawa, songket Sumatera Selatan yang semuanya menggambarkan kebaikan, keagungan dan kesucian. 

Kemudian untuk menyongsong masa depan gemilang digambarkan dengan (1) Satelit Merah Putih sebagai jembatan komunikasi NKRI, (2) peta Indonesia emas pada bola dunia yang melambangkan peran strategis Indonesia dalam kancah global, serta anak2 Indonesia yang digambarkan sebagai SDM unggul di era Indonesia maju.


Untuk nomor seri terdiri dari 3 huruf dengan 6 angka, dicetak dengan warna yang berbeda, merah untuk yang sisi kanan atas dan biru tua untuk yang di kiri bawah. Menurut informasi BI mencetak uang ini sebanyak 75 juta lembar, yang artinya terdiri dari 75 prefix. Kalau dihitung secara kasar dimana 1 prefix berjumlah 1 juta lembar (A sd Z minus X), dan tanpa memperhitungkan kerusakan, maka prefix uang ini hanya terdiri dari AAx (25 juta lbr), BAx (25 juta lbr), CAx (25 juta lbr) dan terakhir mungkin masih ada sebagian DAx untuk mengantisipasi kerusakan. Kecil kemungkinan terdapat EAx dst, kecuali kalau BI mencetak lebih dari 75 juta lembar.

Untuk perbandingan, BI mencetak pecahan 100.000 rupiah kira2 sebanyak 500 juta lembar, berarti uang ini lebih langka 6-7 kali lipatnya. 


Fitur dan pengaman uang ini juga sangat banyak antara lain :

1. Benang pengaman 

Ada 2 benang pengaman pada uang ini, kanan dan kiri. Yang sebelah kiri berukuran lebih lebar dengan bentuk  seperti dianyam.  Benang ini memiliki gambar pola yang akan berubah bila dilihat dari sudut yang berbeda.

Sedang yang sebelah kanan berukuran kecil mirip seperti yang terdapat pada pecahan2 lainnya, bila diperhatikan dengan teliti di tengah benang terdapat tulisan BI 75


Benang pengaman sisi kiri (lebih lebar) dan sisi kanan (lebih tipis)


2. Watermark

Watermark pada uang ini bergambar sama seperti bagian depannya yaitu Sukarno Hatta dengan angka 75 di bagian bawahnya.


3. Rectoverse logo BI

                                                    (1)                        (2)                        (3)

Di sisi kiri uang terdapat logo yang seolah2 tidak beraturan. Dilihat dari depan berbentuk seperti (1), sementara dari belakang berbentuk seperti (2). Tetgapi bila diterawang kedua logo menyatu membentuk tulisan BI (3).  Fitur yang disebut rectoverse (saling isi) ini membutuhkan percetakan dengan ketepatan /presisi yang sangat tinggi sehingga kedua gambar bila diterawang akan terlihat menyatu.


4. Hologram


Di sudut kiri bawah terdapat hologram berbentuk kelopak bunga anggrek yang berwarna keemasan. Hologram ini akan berubah warna bila dilihat dari sudut yang berbeda. Fitur ini sulit ditiru dan tidak akan ditemukan bila uang dipalsukan dengan cara print biasa.


5. Ultra violet

Sisi depan tidak banyak yang bisa dilihat dengan lampu ultraviolet kecuali benang pangaman kecil di sisi kanan yang berpendar biru kehijauan.


Tetapi pada sisi belakang, banyak sekali yang bisa dilihat. Ada logo NKRI, nomor seri kanan atas yang berpendar kekuningan, dan motif batik di kiri atas yang berpendar indah kemerahan sampai memasuki bidang tengah. Sangat indah sekali.



Fakta lain  :

1. Karena diperuntukan untuk kolektor, setiap pembelian uang ini diberikan plastik pelindung yang bertulisan tema uang peringatan ini.


2. Dengan nominal yang ganjil dan pada mulanya dimaksudkan untuk diedarkan secara terbatas, walau uang ini juga merupakan alat tukar yang sah, tetapi sampai saat ini banyak masyarakat yang belum pernah melihatnya sehingga agak sulit untuk dibelanjakan.

3. Belum ditemukan seri pengganti X. Mohon bantuan teman2 bila ada yang menemukannya.

4. Dengan mencetak uang ini dan mengedarkannya secara terbatas, BI pernah dituduh mencoba meraup uang sebesar (75rb x 75 juta lembar) atau sekitar 5,5T dari masyarakat untuk menutupi defisit akibat pandemi Covid 19. Dengan alasan uang ini dicetak untuk dikoleksi, bukan untuk dipergunakan sebagai alat tukar biasa. Tetapi BI membantahnya dan mengatakan kalau uang ini diedarkan secara luas dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

5. Tidak lama setelah diterbitkan, timbul issue rasial dari beberapa oknum yang mengatakan bahwa pada gambar anak2 di bagian belakang uang terdapat satu anak yang bila dilihat dari raut muka dan pakaiannya yang sangat mirip dengan etnis Tionghoa.  Para penebar issue mempermasalahkan hal tersebut. 


Tetapi berita tersebut langsung dipatahkan dengan mudah, karena setelah diteliti ternyata anak tersebut dari pakaiannya adalah khas untuk pakaian adat tradisionil masyarakat suku Tidung dari Kalimantan Utara. Issue pun reda dan pelan2 menghilang.


Perhatikan kedua gambar di atas. Mirip bukan?

6. Nomor cantik uang ini sangat langka dan benilai tinggi. Karena jumlahnya sangat sedikit. Dari hitung2an kasar, bila dari setiap 1 juta lembar terdapat 1 set nomor cantik dari 111111 sd 999999 maka dari total 75 juta lembar maka hanya terdapat 75 set lengkap. Itupun kalau semua bisa diselamatkan. Rasanya tidak lebih dari belasan set saja yang mungkin bisa dimiliki secara lengkap oleh satu kolektor. Sisanya bertebaran di seluruh pelosok negri. Contohnya pada gambar di bawah, seorang kolektor sekaligus youtuber mengaku uang bernomor cantik tersebut diperoleh dari Mamuju Sulawesi dan ditebus seharga Rp.5 juta.

Gambar diambil dari Bangka Pos.com tgl 11 Januari 2022

7. Uang ini termasuk salah satu finalis dari International Association of Currency Affairs  (IACA) suatu lembaga nirlaba internasional yang berdiri sejak th 2004 dan bergerak di bidang cash payment cycle. Setiap tahun IACA mengadakan perlombaan pemilihan uang terbaik (Currency Award) dilihat dari berbagai aspek seperti keamanan, disain, kualitas dan lain sebagainya.
Pada Currency Award th 2022 untuk kategori Best New Commemorative or Limited Circultion Banknote, uang Rp.75.000 ini masuk sebagai finalis bersamaan dengan 3 negara lainnya yaitu :

1. Singapore Bicentennial $20 Commemorative Note 
(peringatan 200 tahun datangnya Sir Stamford Raffles di Singapore)







2. Bank of Namibia $N30 yang terbuat dari bahan polymer (peringatan 30 tahun kemerdekaan)


3. Bank of Guatemala 20 Quetzales Commemorative Banknote (peringatan 200 tahun lepas dari penjajah Spanyol)

Walau uang Namibia yang dipilih sebagai pemenangnya. Kita patut berbangga karena uang kita ini berhasil masuk sebagai finalis dan masuk dalam Hall of Fame IACA  mengalahkan uang-uang lain dari seluruh dunia.


Mari kita lihat bersama bagaimana bentuk uang Namibia tersebut


Uang yang indah ini terbuat dari polymer dan ditebitkan dalam rangka peringatan 30 tahun kemerdekaan Namibia, bergambar depan tiga presiden yang pernah memimpin Namibia, yaitu H.E. Sam Nujoma, bapak pendiri negara Namibia, H.E. Hifikepunye Pohamba sebagai penerusnya dan H.E. Dr. Hage Geingob, presiden yang sekarang sedang menjabat.
Bagian belakang bergambar badak hitam, salah satu hewan terlangka di dunia, sebagai bukti komitmen Namibia untuk melindungi hewan tersebut.



Bank Indonesia tidak tinggal diam dan membalas kekalahan ini dengan menciptakan uang yang lebih bagus lagi sehingga 1 tahun kemudian yaitu pada ajang perlombaan Currency Award 2023 berhasil mengalahakan peserta lain dari seluruh dunia dan menjadi juara 1 untuk kategori Best New Banknote Series. Uang apakah yang dimaksud? Tunggu cerita selanjutnya ya....

Bravo Bank Indonesia, bravo Perum Peruri atas prestasinya. 
Sudahkah para teman memiliki uang yang indah ini? Cepat dicari sebelum hilang dari peredaran.

Jakarta 1 Oktober 2023
Kritik dan sarah hubungi arifindr@gmail.com atau 08159988188




 






 















Tuesday, August 29, 2023

Uang kertas DICARI

DICARI uang-uang kertas jaman penjajahan Belanda seri JAVASCHE BANK
Bila ada diantara pembaca yang memiliki uang2 tersebut di bawah ini dan berniat untuk menjualnya, silahkan hubungi saya di email arifindr@gmail.com atau telp di 0815 9988188.


Semua pecahan seri Javasche Bank sampai dengan tahun 1920 seperti:


Seri Creatie 1815

Seri Creatie 1815 merupakan surat kredit pemerintah Belanda, terdiri dari pecahan 1, 5, 10, 25, 50, 100, 300, 600 dan 1000 gulden. Dicari dalam kondisi baik dan asli. Seri ini banyak sekali dipalsukan, terutama untuk pecahan 1 dan 1000 gulden.


Seri Recepis (1846)
Seri Recepis atau disebut juga Recepis Perak (1846) terdiri dari pecahan 1, 5, 10, 25, 100, 500 gulden. Dicari dalam kondisi baik dan asli.



Seri Bingkai I (1864-1903)
Seri yang sangat sulit ditemukan, bernilai tinggi dan terdiri dari pecahan 5, 10, 25, 50, 100, 200, 300, 500 dan 1000 gulden. Dicari dalam segala kondisi.




Seri Bingkai II (1873-1924)
Terdiri dari pecahan 10, 25 dan 50 gulden, Ada dalam bentuk specimen dan ada juga yang bernomor jalan. Dicari dalam bentuk nomor jalan.




Seri Coen Mercurius (1897-1924)
Bentuknya besar dan memiliki tepi yang tidak rata, bergambar JP Coen di kanan dan patung Mercurius di kiri, terdiri dari pecahan 100, 200, 300, 500 dan 1000 gulden. Juga terdapat dalam bentuk beredar dan specimen. Dicari dalam bentuk baik dan utuh.



Seri Coen I (1901-1924)
Hanya terdiri dari pecahan 5 gulden, tetapi memiliki setidaknya 10 variasi tanda tangan.
 Terdapat dalam bentuk specimen atau nomor jalan. Dicari dalam bentuk baik.



Seri Munbiljet Wilhelmina (1919-1920)
Diterbitkan dalam rangka perkawinan ratu Wilhelmina, terdiri dari pecahan 1 dan 2,5 gulden. 
Dicari dalam bentuk minimal extra fine.



Seri Gedung (1919-1921)
Bergambar gedung Javasche bank, terdiri dari pecahan 20, 30 dan 40 gulden. Ada dalam bentuk proof, specimen maupun nomor berjalan. Dicari dalam bentuk nomor jalan. Tetapi jenis ini terdapat banyak bentuk palsunya.



Seri Munbiljet II (1920)
Terdiri dari pecahan 1/2, 1 dan 2,5 gulden. Pecahan 1/2 dan 1 gulden cukup mudah ditemukan, tetapi pecahan 2,5 sedikit sulit didapatkan terutama yang berkondisi baik. Dicari dalam bentuk minimal extra fine.


Seri JP Coen II (1925-1931)
Pecahan 5, 10, 25, 50 dan 100 gulden dicari dalam kondisi minimal EF
Pecahan 200, 500 dan 1000 gulden dicari dalam kondisi baik dan utuh.
Pecahan 300 gulden dicari dalam segala kondisi asalkan utuh.


Seri Wayang 1938-1939
Pecahan 5, 10, 25 gulden dicari dalam kondisi UNC
Pecahan 50 dan 100 gulden dicari dalam kondisi minimal very fine
Pecahan 200, 500 dan 1000 gulden dalam segala kondisi asalkan utuh.



Seri NICA 1943
Pecahan 25, 50 dan 100 gulden dicari dalam kondisi UNC
Pecahan 500 gulden dicari dalam kondisi baik dan utuh.





Selain uang2 di atas, bila anda memiliki uang2 jaman penjajahan Belanda atau uang2 Indonesia lainnya yang ingin di jual baik satuan maupun borongan, silahkan hubungi saya di email arifindr@gmail.com atau telp: 0815 9988188


Terima kasih

Thursday, August 24, 2023

2000 - 2016

Di tahun 2000-2016 Bank Indonesia mengeluarkan secara lengkap pecahan baru dari nominal terkecil hingga terbesar dengan gambar depan pahlawan nasional. Semua pecahan memiliki lebar yang sama yaitu 65 mm dan pola yang mirip sehingga boleh dikatakan menyerupai satu seri. Mungkin dapat kita sebut seri tahun 2000 an ini sebagai seri pahlawan.



Pecahan 1000 Rupiah tahun emisi 2000


Bergambar Kapitan Pattimura dan bertanda air Tjut Njak Dhien di bagian depan dan Pulau Tidore di bagian belakang. Tahun cetak yang ada dimulai dari 2000 s/d 2016

                                                         Pecahan 1000 Rupiah TE 2000

Terdapat 4 variasi tanda tangan dengan 14 variasi tahun cetak :


Anwar Nasution-Aulia Pohan
1. 2000/2000
2. 2000/2001
3. 2000/2002
4. 2000/2003
5. 2000/2004
6. 2000/2005
7. 2000/2006
8. 2000/2007
9. 2000/2008

Boediono-Budi Mulya
10. 2000/2009

Darmin Nasution-Budi Mulya
11. 2000/2011
12. 2000/2012
13. 2000/2013

Agus Martowaedjojo-Perry Warjiyo
14. 2000/2016








Pecahan 2000 Rupiah tahun emisi 2009

Karena diterbitkan belakangan maka pecahan ysng bergambar depan Pangeran Antasari ini memiliki variasi yang paling sedikit. Yaitu hanya 4 jenis tanda tangan dengan total 8 variasi tahun cetak.


   Pecahan 2000 Rupiah TE 2009

Miranda S Goeltom-Budi Rochadi
1. 2009/2009

Darmin Nasution-Budi Rochadi
2. 2009/2010
3. 2009/2011

Darmin Nasution-Ronald Wass
4. 2009/2012
5. 2009/2013

Agus Martowardjojo-MirzaAdistyaswara
6. 2009/2014
7. 2009/2015
8. 2009/2016






Pecahan 5000 Rupiah tahun emisi 2001

Bergambar Tuanku Imam Bonjol di bagian depan dan perajin tenun Sikek Sumatera Barat di bagian belakang. Mempunyai tahun cetak dari 2001 s/d 2016

                                                            Pecahan 5000 rupiah 2001


Pecahan ini memiliki variasi sangat banyak, dengan 6 tandatangan yang berbeda dan 18 variasi tahun cetak. Sungguh membuat pusing.

Syahril Sabirin-Miranda Goeltom
1. 2001/2001
2. 2001/2002
3. 2001/2003
4. 2001/2004
5. 2001/2005
6. 2001/2006
7. 2001/2007
8. 2001/2008

Boediono-Ardhayadi
9. 2001/2009

Darmin Nasution-Ardhayadi
10. 2001/2010
11. 2001/2011
12. 2001/2012
13. 2001/2013

Darmin Nasution-Halim Alamsyah
14. 2001/2013

Agus Martowardjojo-Hendar
15. 2001/2014
16. 2001/2015
17. 2001/2016

Agus Martowardjojo-Erwin Rijanto
18. 2001/2016

Total ada 6 variasi tanda tangan dan 18 variasi tahun cetak
Butuh ketelitian dan kerja keras untuk mengumpulkan semuanya



Pecahan 10000 Rupiah tahun emisi 2005

Bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II di bagian depan dan Rumah Limas Palembang di bagian belakang. Uang ini ada 2 jenis,, disain lama yang berwarna merah dan disain baru yang berwarna ungu.

                                                


                                                  Brosur resmi dari BI tentang uang ini 


DISAIN LAMA
(MERAH)
Terdiri dari 2 tanda tangan dengan 6 variasi tahun cetak

Burhanuddin Abdullah-Bun Bunan EJ
1. 2005/2005
2. 2005/2006
3. 2005/2007
4. 2005/2008
5. 2005/2009

Boediono-Muliaman D Hadad
6. 2005/2009



DISAIN BARU
(UNGU dengan BINTIK)
Terdiri dari 4 tanda tangan dengan 9 variasi tahun cetak


Darmin Nasution-Muliaman D Hadad
7. 2005/2010
8. 2005/2011
9. 2005/2012
10. 2005/2013


Darmin Nasution-Sarwono
11. 2005/2013



Agus Martowardjojo-Perry Warjiyo
12. 2005/2014
13. 2005/2015
14. 2005/2016



Agus Martowardjojo-Hendar
15. 2005/2016

Total dari 2 disain tersebut adalah 6 variasi tanda tangan dengan 15 variasi tahun cetak
Cukup banyak dan cukup membingungkan.





Pecahan 20000 Rupiah tahun emisi 2004

Sempat menjadi perdebatan karena kesalahan menulis nama pahlawan yang tertera. Tetapi tidak terdengar kelanjutannya. Tahun cetak dimulai dari 2004 s/d 2016.

Pecahan ini memiliki 2 disain dengan warna yang sama yaitu  disain lama yang tanpa bintik dan disain baru (dengan bintik)

DISAIN LAMA
(TANPA BINTIK)


Terdiri dari 3 variasi tanda tangan dan 8 variasi tahun cetak

Burhanuddin Abdullah-M Ibrahim
1. 2004/2004
2. 2004/2005
3. 2004/2006
4. 2004/2007
5. 2004/2008


Boediono-Siti CH Fadjirijan
6. 2004/2009


Darmin Nasution-Halim Alamsyah
7. 2004/2010
8. 2004/2011


DISAIN BARU
(DENGAN BINTIK)
Ada 3 variasi tanda tangan dengan 7 variasi tahun cetak


Darmin Nasution-Alamsyah
9. 2004/2011
10. 2004/2012
11. 2004/2013


Agus Martowardjojo-Ronald Wass
12. 2004/2014
13. 2004/2015
14. 2004/2016


Agus Martowardjojo-Perry Warjiyo
15. 2004/2016


Dengan 2 disain, lama dan baru dan 6 variasi tanda tangan, uang ini memiliki 15 variasi tahun cetak
Cukup banyak dan cukup menyulitkan untuk melengkapi semuanya



Pecahan 50.000 Rupiah tahun emisi 2005

 

Uang ini bergambar muka I Gusti Ngurah Rai, pahlawan nasional dari Bali, sedang di bagian belakang bergambar Danau Beratan di Bedugul juga dari Bali. Gambar belakang tiap nominal selalu merupakan tempat dimana pahlawan di gambar depan berasal kecuali nominal 100.000.

1000 Rupiah :
Bergambar Pattimura yang berasal dari Maluku, gambar belakangnya Pulau Tidore yang berada di Maluku juga

2000 Rupiah :
Bergambar Pangeran Antasari yang berasal dari Kalimantan Selatan, gambar belakang adalah tarian adat Dayak yang berasal dari Kalimantan juga

5000 Rupiah :
Bagian depan bergambar Tuanku Imam Bondjol asal Sumatera Barat, bagian belakang uang bergambar pengrajin tenun Sikek yang berasal dari Sumatera Barat juga

10000 Rupiah :
Bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II asal Palembang, bagian belakang bergambar rumah Limas, rumah adat asal Palembang juga.

20000 Rupiah :
Bergambar Oto Iskandar Di Nata asal Bandung Jawa Barat, gambar belakang pemetik teh yang umumnya berasal dari Jawa Barat juga.

50000 Rupiah :
Kedua gambar depan dan belakang berasal dari Bali

100000 Rupiah :
Bergambar Sukarno Hatta, dua sejoli pemimpin Indonesia yang beribukota di Jakarta dengan gambar belakang Gedung MPR/DPR di Jakarta juga.


Uang 50000 Rupiah ini juga terdiri dari 2 jenis yaitu disain lama dan disain baru.


DISAIN LAMA
(TANPA BINTIK)


Ada 5 variasi tanda tangan dengan 8 variasi tahun cetak

Burhanuddin Abdullah-Maman Somantri
1. 2005/2005
2. 2005/2006
3. 2005/2007
4. 2005/2008
5. 2005/2009

Boediono-Hartadi Sarwono
6. 2005/2009

Darmin Nasution-Hartadi Sarwono
7. 2005/2010
8. 2005/2011


DISAIN BARU
(DENGAN BINTIK)


Ada 3 variasi tanda tangan dengan 7 variasi tahun cetak


Darmin Nasution-Hartadi Sarwono
9. 2005/2011
10. 2005/2012
11. 2005/2013

Agus Martowardjojo-Halim Alamsyah
12. 2005/2014
13. 2005/2015
14. 2005/2016

Agus Martowardjojo-Ronald Wass
15. 2005/2016


Jadi total semua ada 2 disain dengan 6 variasi tanda tangan dan 15 variasi tahun cetak.
Cukup banyak, cukup membingungkan dan membutuhkan dana cukup banyak untuk melengkapinya.




Pecahan 100.000 Rupiah tahun emisi 2004

Bergambar mirip dengan pecahan 100.000 rupiah polymer tahun 1999 tetapi terbuat dari kertas. Pengaman yang ada lengkap dari benang, watermark dan tinta yang berubah warna bila dihadapkan ke lampu ultraviolet. Terdiri dari 3 variasi disain, lama (tanpa bintik), baru (dengan bintik) dan NKRI. Tahun cetak yang ada dari tahun 2004 s/d 2016.



DISAIN LAMA
(TANPA BINTIK)


Terdiri dari 3 variasi tanda tangan dengan 9 variasi tahun cetak

Burhanuddin Abdullah-Aulia Pohan
1. 2004/2004
2. 2004/2005
3. 2004/2006
4. 2004/2007
5. 2004/2008
6. 2004/2009

Boediono-Miranda S Goeltom
7. 2004/2009

Darmin Nasution-Budi Rochadi
8. 2004/2010
9. 2004/2011


DISAIN BARU
(DENGAN BINTIK)
Terdiri dari 3 variasi tanda tangan dan 5 tahun cetak

Darmin Nasution-Ardhayadi
10. 2004/2011
11. 2004/2012
12. 2004/2013

Darmin Nasution-Ronald Wass
13. 2004/2013

Agus Martowardjojo-Mirza
14. 2004/2014

DISAIN BARU
(DENGAN BINTIK dan NKRI)

Perhatikan bedanya :
Bagian muka
1. Tahun cetak pindah ke bagian belakang
2. Tahun emisi menjadi di bagian depan
3. Penandatangan Gubernur dan Deputi Gubernur berubah menjadi Gubernur dan Menteri Keuangan
4. Tulisan Dewan Gubernur dihapus
5. Warna keemasan pada lambang Garuda di pojok kanan atas
6. Tulisan Bank Indonesia di kiri bawah berubah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia

Bagian belakang
1. Warna keemasan pada angka 100000 di pojok kiri atas
2. Warna nomor seri terbalik, hitam menjadi merah dan sebaliknya
3. Tulisan BANK INDONESIA di pojok kanan atas mengecil

Agus Martowardjojo-M Chatib Basri
15. 2004/2014
16. 2004/2015

Agus Martowardjojo-Bambang Brodjonegoro
17. 2004/2015
18. 2004/2016



Total semua dari 3 macam disain (lama, baru dan NKRI), terdapat 8 variasi tada tangan dengan 18 variasi tahun cetak. Tersulit dan termahal bila dibandingkan nominal2 lainnya. Sungguh membingungkan dan menyusahkan. Perlu satu album khusus untuk melengkapi seri ini.
Semoga di seri2 selanjutnya BI tidak lagi membuat variasi uang sebanyak ini.




Pada pecahan 100000 ini terdapat  beberapa variasi watemark seperti yang terlihat di bawah ini, nanti akan kita bahas ya.


Variasi watermark pada pecahan 100.000 TE 2004



Masi belum puas dengan semua variasi yang bikin pusing ini, BI masih mau menambah sakit kepala kita dengan mengeluarkan juga versi UNCUT nya :


Uang Kertas Bersambung (Uncut)

Pada tahun 2004 dan 2005 bersamaan dengan dikeluarkannya uang baru, Bank Indonesia menerbitkan uang kertas bersambung (uncut) untuk yang pertama kalinya yang terdiri dari pecahan 10.000, 20.000, 50.000 dan 100.000 rupiah dalam edisi yang sangat terbatas. Masing-masing pecahan terdiri dari 2 tipe uncut yaitu 2 lembar (2x) dan 4 lembar (4x).


Brosur tentang uang kertas bersambung (uncut)


Pecahan 20.000 rupiah uncut (2x)

Setiap uang uncut dilengkapi dengan folder mewah yang berisi penjelasan dan sertifikat keaslian. Hanya diterbitkan sebanyak 5000 set. Harga perdana Rp. 300.000,-


Bagian luar folder 20.000 rupiah uncut (2x)

Bagian dalam folder yang berisi penjelasan tentang uang uncut


Pecahan 20.000 rupiah uncut (2x) berikut sertifikat


Pecahan 100.000 rupiah uncut (2x)

Saat ini harga perdana Rp. 500.000,- perset.


Bagian luar folder pecahan 100.000 rupiah uncut (2x)


Bagian dalam folder pecahan 100.000 rupiah uncut (2x)


Pecahan 100.000 rupiah uncut (2x) berikut sertifikat



Pecahan 10.000 rupiah uncut (2x)

Diterbitkan dalam jumlah yang lebih sedikit lagi, hanya 1700 set. Harga saat diluncurkan berkisar di Rp. 300.000,- per set.


Bagian luar folder pecahan 10.000 uncut (2x)


Penjelasan pecahan 10.000 rupiah uncut (2x)



Pecahan 10.000 rupiah uncut (2x) berikut sertifikat



Pecahan 50.000 rupiah uncut (2x)

Hanya diterbitkan dalam jumlah 1100 set.


Bagian luar folder


Bagian dalam folder pecahan 50.000 rupiah uncut (2x)



Pecahan 50.000 rupiah uncut (2x) berikut sertifikat


Uang Kertas Uncut 4x

Selain tipe 2x, pada saat yang bersamaan Bank Indonesia juga mengeluarkan tipe yang 4 lembar (4x). Tipe yang satu ini juga dilengkapi dengan folder mewah yang berisi penjelasan dan sertifikat keaslian. Saat ini sangat sulit menemukan jenis uncut (4x) yang beredar dipasaran, rupanya semua uncut yang ada sudah di tangan para kolektor. Harganya pun sudah tidak jelas lagi.



Bagian luar folder uang uncut (4x)


Contoh isi folder pecahan 20.000 rupiah uncut (4x)



Penjelasan yang ada di dalam folder pecahan 100.000 uncut (4x)



Contoh sertifikat keaslian yang terdapat di dalam folder


Isi folder pecahan 100.000 uncut (4x)




Uncut 4x yang diterbitkan oleh Bank Indonesia





Kesimpulan untuk seri Pahlawan I (2000-2016) cuma satu kalimat saja yaitu :
Sangat banyak variasi dan sangat membingungkan.
Saya yakin akan banyak kolektor yang pusing dan akhirnya segan untuk melengkapinya.
 
Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com atau 08159988188